Selasa, 21 Januari 2014

Kisah Minah (bagian 2)

Oke kita lanjutkan lg cerber yang kemarin.. Hohoho~

Yaps.. Minah Minah dan Minah.. itu gosip terpanas di sekolahnya bahkan lebih panas dr wedhus gembelnya Merapi.. Dan dari situ muncul banyak kejadian aneh yg Minah hadapi.

Hari itu sangat panas.. Minah yang sedang berbunga-bunga hatinya itu senyum-senyum sendiri sambil duduk melamun di kelasnya. Sambil menyeruput es jeruk di tanganya, jempolnya sibuk mengotak atik tombol di HP jadulnya. Konon HP itu memiliki sejarah. Konon dulu Minah saat kecopetan, dia melempar HPnya itu ke pencopet dan sang pencopet itupun mengalami gegar otak parah dan diopname selama 6bulan. Tapi saat ini yang Minah hadapi bukanlah pencopet tas atau dompet tapi pencopet hatinya. (eeeaaaa)... Saking asiknya sms an, Minah tidak sadar kalau ada banyak pasang mata penuh kecemburuan mengarah kepadanya. Ya, cinta sudah membutakan mata instingnya terhadap bahaya.

Siang itu sepulang sekolah Minah berjalan sendiri ke rumahnya. Parjo, sang pacar harus tinggal di sekolah. Sebagai atlet andalan sekolah, Parjo harus giat melalui banyak latihan fisik untuk persiapan turnamen bola bekel se-Indonesia. Karna itulah Minah dan Parjo hanya mengandalkan komunikasi via HP aja. Hal ini juga yang membuat Minah berjalan sendirian ke rumahnya.

Di tengah perjalanan, Minah bertemu sahabat karibnya, teman masa kecilnya Akong alias "Anak Kingkong". Nama ini muncul sejak dia masih kecil. Saat itu Akong berbadan gendut mledhut mledhut kayak badut dan pipi yang chubby dan makan yang banyak kayak kingkong. Ya meski sekarang badannya sudah atletis dan perutnya six packs, tapi tetaplah nama itu melekat padanya.

Akong pun menyapa Minah yang saat itu jalan sendirian. "Min, gak bareng sama Parjo? Loe sama dia pacaran kan? Kok nggak nganterin sih?" tanyanya. "Enggak Kong.. Parjo kan lagi latihan buat turnamen, jd untuk sementara gue pulangnya sendiri. Kita kontak-kontakan jg dari HP aja." jawab Minah agak nggerus alias curcol. "Ya ampun kasian banget sih loe.. Sini gue anterin aja." jawab Akong menawarkan tumpangan untuk Minah. "Nggak ngerepotin nih Kong? Kebetulan hari ini panas gila. Gue nebeng sampek depan gang rumah aja ya Kong." jawab Minah senang. Karena Minah dan Akong sudah berteman dari kecil, Minah pun tak sungkan lagi kepadanya, rumah mereka pun dekat. "Ya udah mulai sekarang kalo si Parjo gak bisa nganterin loe pulang, biar Akong aja yang nganter Minah. Gimana?" kata Akong. Minah senang sekali mendapatkan tawaran dari sahabatnya itu "Serius?? Gak ngerepotin kan Kong? Loe gak jemput pacar loe yang mahasiswi itu?" tanya Minah lagi. "Gak apa2 sante aja kali. Gue juga udah putus kok sama dia, matre sih orangnya." jawab Akong singkat. "Tapi udahlah gak usah bahas dia lagi, bikin makin panas aja nih. Gerah gue." tambah Akong. "Yuk Min, naek. Ntar gosong lho kelamaan di sini." Ajak Akong lagi. Minah hanya mengangguk dan naik ke motor Akong. Minah sedikit merasa iba terhadap sahabatnya ini karna setahu dia, Akong sangat membanggakan pacarnya.

Hari berganti hari, gak terasa sebulan sudah sejak kejadian itu. Akong pun jg tidak balikan lagi dengan mantannya. Parjo juga semakin disibukkan dengan berbagai perlombaan di babak penyisihan turnamen. Parjo berhasil lolos penyisihan dan maju ke babak semifinal yang berarti dia harus pergi ke Makassar selama pertandingan berlangsung. Dan lagi-lagi Minah harus rela ditinggal sang kekasih dan hanya berkomunikasi via HP. Demi masa depan dan cita-cita Parjo sebagai atlet bekel internasional, Minah pun merelakan kepergiannya. Dan Minahpun diantar-jemput oleh sahabatnya, Akong.

Pada suatu hari, Akong mengajak Minah untuk pergi jalan-jalan. Dia mengaku bahwa dia masih sedih dengan tragedi putusnya dia dengan Lisa sang mantan. Minah yang merasa sedih melihat sahabatnya yang sudah baik terhadap dia selama ini akhirnya bertekad untuk sedikit membantu agar temannya ini ceria kembali. Memang semenjak putus dengan Lisa, Akong tampak lebih pucat dan tidak bersemangat. Hari pun sudah ditentukan, mereka berencana untuk pergi ke taman bermain di kota itu.

Hari yang dinantipun tiba. Dua sahabat ini pun bermain banyak wahana di sana, sampai mereka sudah tak mampu lagi berdiri karena kecapekan. Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di kursi terdekat dan beristirahat di sana. "Min, abis ini mau nemenin gue gak? Gue mau ketemu sama temen gue, namanya Shinta. Gue ada perlu bentar sama dia." ajak Akong tiba-tiba. Minah yang lagi asik sms-an dengan sang pacar itupun menoleh "Oh, boleh boleh.." dan dia melanjutkan lagi sesi sms ria dengan kekasih hatinya. "Yuk Min" ajak Akong. "Sekarang Kong?" tanya Minah. "Nggak, tahun depan aja" kata Akong sambil menarik tangan Minah.

Hari itu Akong mengendarai mobil mercy nya, dengan alasan dingin kalo naek motor. Mobil Akong pun melaju ke sebuah rumah kecil di sudut kota. Minah yang lagi asik melihat layar HPnya pun tidak sadar kemana Akong membawanya. Sesampainya di sana, Akong dan Minah dipersilahkan masuk oleh seorang gadis cantik bernama Shinta. Di sana mereka disuguhin beberapa makanan kecil dan secangkir teh hangat. Karna udara yang cukup dingin, Minah meminum habis teh yang ada. Kemudian perbincangan terjadi. Ternyata Shinta itu adalah teman Lisa, mantan Akong. Shinta dan Akong berencana untuk memberikan surprise untuk ulang tahun Lisa. "Oh ya Min, by the way kamu kenal Akong dari mana?" tanya Shinta. Belum sempat menjawab pertanyaan tersebut rasa kantuk yang sangat luar biasa menerpa Minah dan akhirnya Minah pun tak sadarkan diri.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar