Kamis, 12 Desember 2013

Kisah Minah (bagian 1)

Sebut saja namanya Minah. Minah ini seorang gadis keturunan etnis Cina. Wajahnya cantik, bodynya duhai, rambutnya hitam panjang, kulitnya kunging langsat, tingginya semampai.. semeter tak sampai.. Ceritanya si Minah ini punya pacar bernama Parjo. Parjo yg bertubuh bidang atletis agak klimis kayak teletubies ini adalah idola di sekolahnya. Selain karna penampilan fisiknya yang memadai, ditambah lagi dia seorang atlit bekel andalan di sekolahnya. Kehidupan asmara keduanya sangatlah romantis dan agak tragis dengan hidup yang cukup ironis tetapi kisah cinta mereka sangatlah manis.

Awal kisah mereka bermula pada awal bulan Desember. Setelah menerima uang hasil dari part-time job nya, Parjo mengajak Minah untuk dinner bersama di cafe romantis ala remaja saat itu. Tetapi saait ini mereka belum berpacaran, mereka masih berteman. "Min, ntar malem ada acara nggak?" tanya Parjo. "Enggal Jo.. gue di rumah aja. Kenapa?" tanya Minah sambil mencatat tugas dari guru. "Gue baru gajian nih. Ntar malem jalan yuk. Kan jarang-jarang gue ngajakin loe jalan." ajak Parjo. "Oke.. Ntar malem ya. Jangan telat." jawab Minah singkat.

Malamnya Parjo pun menjemput Minah dengan motor kesayangannya. "Mau ke mana kita jo?" tanya Minah penasaran. Dengan sedikit menarik tangan Minah, "Udah tenang aja. Tempatnya asik kok. Yuk naik!" jawab Parjo singkat. Minah pun mengangguk tanda setuju.

Motorpun melaju ke kompleks di mana banyak bertebaran cafe-cafe yang biasanya menjadi tempat nongkrong para ABG yang jomblo, yang lagi pacaran bahkan selingkuh. Semuanya ada lengkap deh. Motor Parjo berhenti di parkiran sebuah cafe di kompleks tersebut. Parjo mengajak Minah untuk duduk di kursi terdepan di cafe itu. "Bentar ya, gue harus isi job dulu. Ntar gue ke sini lagi." kata Parjo. Minah dengan terheran bertanya " Emang loe kerja di sini Jo?". Dengan agak malu Parjo menjawab " Iya Min. Gue ngisi acara di cafe ini.. engg.. Ngeband.. Bentar yah.." "Ohh.. Gue baru tau kalo loe ngeband juga. Oke deh gue tungguin." Minah pun mengangguk tapi dengan perasaan agak kaget dan kagum juga. "Selain ganteng akut dan jago olah raga, ternyata Parjo juga pinter nyanyi. Gile beneerr.." pikir Minah.

Selang beberapa menit, terdengar tepuk tangan dan teriakan dari para pengunjung yang mayoritas adalah cewek. "Okay. Selain memiliki banyak fans di sekolah, di sini fans ceweknya juga lumayan banyak. Makin banyak nih saingan gue. Sial. Kenapa sih kehidupannya gak pernah lepas dari cewek.." gerutu Minah kesal. Selama ini ternyata di balik hubungan pertemanan mereka, Minah memang selalu memndam rasa kepada Parjo. Setelah menyapa para pengunjung, Parjo pun menyanyi dan menghayati lagu-lagunya bak penyanyi profesional. Minah pun menjadi semakin terkagum-kagum dengan suara Parjo yang merdu. "Oke. ini lagu trakhir dari kami. Lagu ini saya ciptakan dan persembahkan untuk seseorang yang sangat saya cintai selama ini." Jedeerr. Kepala Minah seperti disambar petir mendengar kalimat tersebut. Ditambah lagi Parjo tidak menoleh ke arahnya. Hancur hatinya saat itu. "Lagu ini berjudul "Minah" dan saya persembahkan lagu ini buat kamu." Mendadak badai petir di kepala Minah berhenti dan menjadi hujan kapas dan permen yang hangat. Saking hangatnya samapai membuat hatinya luluh, air matanya leleh. Mendengarkan lagu dan suara Parjo yang merdu, membuat Minah seakan terbang ke langit keseribu and gak bisa turun lagi. "Min, selama ini gue sayang sama loe. Loe mau gak jadi pacar gue?" Kalimat itu membuat kepala Minah mau pecah dan pingsan. Teriakan pengunjung pun semakin riuh mendengar ucapan sang vokalis yang terkenal cool dan dingin tersebut. 

Karena bingung dan gak tau harus ngapain, Minah justru lari keluar cafe sampai suara riuh tersebut menghilang. Dia bingung Dia shock. Dia gak tau harus ngapain. Tiba-tiba ada tangan yang menariknya. Tangan sang pujaan hatinya, Parjo. "Min, sebenarnya selama ini aku tuh suka sama kamu. Kamu selain cantik juga baik, pintar pula. Bagiku kamu itu cewek yang sempurna. Aku serius sayang ma kamu. ehm.. ehm.. Min, kamu mau nggak jadi pacarku?" Entah abis makan apa nih cowok tiba-tiba logatnya berubah dari loe-gue menjadi aku-kamu. "Min.. please jawab.." Dengan sedikit malu-malu Minah pun mengangguk. "Serius?? Seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Iya, Jo. Aku mau." Dengan perasaan yang sangat bahagia, Parjo pun memeluk Minah dan menggandengnya kembali ke cafe tadi. Melihat kehadiran pasangan ini, pengunjung yang tadinya kembali menyantap hidangan masing-masing pun kembali bersorak riuh yang kemudian ditanggapi dengan ekspresi malu-malu dari keduanya.

Setelah menikmati hidangan di sana, Parjo pun mengantarkan sang kekasihnya pulang. Sesampainya di rumah Minah, Parjo pun berpamitan pulang, "Min eh sayang, aku pulang dulu yah.." Minah pun menjawab dengan agak malu-malu "Iya, sayang.. Hati-hati ya.." Suasana semakin romantis ketika Parjo mencium kening sang kekasih.. "Bye.." Minah pun menjawab "Bye" sambil melambaikan tangannya.
Keesokan harinya, gosip tentang hubungan mereka pun menyebar bak virus mematikan di sekolahnya. Tapi, bukannya kisah menyenangkan sepasang kasih di sekolah yang mereka hadapi. Semenjak hari itu, banyak kejadian aneh yang terjadi dengan Minah. (bersambung) ^_^

Selasa, 10 Desember 2013

Berbeda itu indah

Perbedaan itu indah.. Jika tida berbeda, ya dunia gak ada warnanya alias monotone.. as simple as that (._.)